Selasa, 09 Juli 2013

MUJAIR, IKAN YANG MENTAKJUBKAN



        
MUJAIR,IKAN YANG MENTAKJUBKAN      
       Sejak 10.000 ribu tahun yang lalu, menurut pengukuran umur dengan bahan radioaktif di padangpasir di negara bagian Chihuahua yang sangat panas dan kering di Meksiko,  terdapat kolam-kolam yang sangat jernih. Air menyembur perlahan dari dalam dasar pasir. Kolam-kolam itu dinamakan Cuatro Cienegas
       Enampuluh jenis tumbuhan dan hewan yang tidak terdapat di tempat lain hidup di sekitar kolam-kolam tersebut.  Diantara hewan-hewan terdapat ikan, kura-kura, siput, udang, kalajengking dan  binatang melata lainnya yang telah menyesuaikan diri dengan keadaan cuaca yang sangat panas dan air  yang jenuh garam mineral.  Mereka telah beradaptasi dengan keadaan lingkungannya sangat lama.
       Dari 16 jenis ikan yang berada di dalam kolam, delapan jenis terdapat di tempat lain di dunia dan delapan jenis lainnya tidak terdapat dimana pun kecuali di Cuatro Cienegas itu (Grall, G.Nat.Geo.Mag, 10/1995).
       Orang beranggapan bahwa asal-muasal ikan Mujair dari Danau Malawi,Danau Tanganyika dan Danau Victoria di Afrika karena disitu ditemukan 500 sampai 1000 varian ikan Mujair (Reinthal,P.& B.Curtsinger, Nat.Geo.Mag.,05/1990). 
       Tidak diketahui dari mana ada ikan yang aslinya dari Afrika itu ada di Meksiko.  Ataukah ikan Mujair itu sebenarnya khas pribumi Cuatro Cienegas                             
                            
       Ikan Mujair Cuatro Cienegas dapat menemukan makanannya yang ada di dalam pasir. Mereka menungging masuk ke dalam lantai pasir untuk mencari siput sebesar beras yang hidup di dalam pasir itu sehingga hanya tampak ekor dan perutnta. Kepalanya di dalam pasir.  Hanya mujair Cuatro yang berperilaku seperti itu.
         Dari mana mujair Cuatro tahu bahwa di dalam pasir ada makanannya?

Gambar 1:
Kolam Cuatro Cienegas di tengah padangpasir Chihuahua, Meksiko. Ikan mujair nungging mencari siput di dalam pasir. Cat air  oleh S. Angudi

       Adanya makhluk-makhluk yang sempurna yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dapat mencari makan sendiri dan berkembangbiak menurunkan keturunan yang sejenis dengan induknya merupakan bukti adanya Maha Pencipta Yang Maha Pandai yang menciptakan dan memelihara hewan-hewan tersebut.
 

        Kira-kira 2500 tahun sebelum Masehi,  Fir'aun Raja Mesir yang mengaku sebagai tuhan, di istananya yang besar dan megah, di antara panglima, menteri dan dukun-dukunnya yang berpakaian mewah dan pakaian kebesaran, bertanya sambil marah kepada Nabi Musa A.S.:"Hai Musa, siapakah gerangan Tuhanmu?" 
       Jawaban Nabi Musa AS kepada Fir'aun yang terjadi sekira 2500 tahun sebelum Nabi Muhammad lahir, diwahyukan oleh Allah kepada Nabi Muhammad S.A.W.dalam Al Qur'an                            

Nabi Musa berkata:"Tuhan kami ialah yang memberi kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian Dia memberi petunjuk"
 
Terjemah Al Qur'an Tim Disbintal AD, 1994.
Surat,Thaahaa (20):50


       Selama 15 abad  jawaban Nabi Musa AS yang dicatat dalam Al Qur'an itu, hanya seperti samar-samar secara ilmiah. Tetapi dengan diketemukannya inti sel, kromosom dan dioxyribonucleicacid (DNA) makhluk hidup, barulah jawaban Nabi Musa AS  tersebut makin dapat dijelaskan lebih gamblang secara ilmiah, bagaimana sesuatu makhluk terbentuk dan  melakukan apa yang dilakukannya untuk mempertahankan hidupnya.

       Pada sekira 1500 tahun yang lalu, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu seperti kelanjutan  dari jawaban Nabi Musa AS kepada Fir'aun:


Itulah Allah Tuhan kamu, tidak ada tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia dan Dialah pemelihara segala sesuatu. 
 
Terjemah Surat Al An'aam (6):102.

 


     Sedangkan petunjuk dan pemeliharaan Allah kepada makhluk-Nya yang didialogkan Nabi Musa AS  dengan Fir'aun dan diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW adalah berupa proses fisiologi berdasar reaksi biokimia dan biofisika serta ke-efisien-an struktur tubuh tumbuhan dalam menyesuaikan dengan keadaan sekelilingnya
       Untuk hewan: pemeliharaan dan petunjuk Allah berupa proses fisiologi, biokimia, biofisika, struktur tubuh dan kelakuan hewan berdasar nalurinya agar mereka dapat mempertahankan kehidupannya sesuai yang diperintahkan oleh DNA.
       Untuk manusia: pemeliharaan dan petunjuk Allah SWT  berupa proses faali tubuh manusia, akal, dan hati nurani serta wahyu dari Allah yang diterima para Rasul untuk disampaikan kepada manusia. 
  
Sardjono Angudi

09/2010 diperbaiki 10/2015 diperbaiki 02/2023